Rabu, 10 Juni 2015

Praktek Menkafani Mayat With D'ACE

Mapel fiqih kelas X Aksel udah nyampek bab jenazah nih kabarnya sih bakalan ada praktek bungkus jenazahnya. Wih keren kayaknya haha :D

Sempat bingung sih siapa yang bakalan mau jadi mayatnya, eitts mayat boongan loh ya bukan beneran kan praktek J. Satu kelas dibagi menjadi du kelompok, kelompok puta dan kelompok putri. Yang bersedia jadi mayat di kelompok putra yaitu Zaiful Anam atau yang akrab dipanggil ‘abang’ dan yang bersedia menjadi mayat di kelompok putri adalah Khirunnisa’.
Setelah Ust.Ahid selesai menjelaskan bagaimana proses mengkafani mayta yang benar menurt islam kini tiba saatnya praktek yey..


Setelah prakek selesai kita seru seruan potret deh.. ini dia hasil potretnya.....




OUTBOUND KELAS AKSELERASI MAN BANGKALAN

Setelah menjalani UKK kelas akselerasi MAN Bangkalan mengadakan Outbound ke Pacet,Mojokerto. Sehari sebelum pemberangkatan semua siswa diwaajibkan untuk menginap di MA Bangkalan. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah 39 anak, 20 anak dari kelas X Aksel dan 19 anak dari kelas XI Aksel.
Kegiatan selama bermalam di sekolah adalah acara pembukaan yang dipimpin oleh bapak Fathor, kepala MAN Bangkalan. Setelah acara pembukaan kita foto bersama di lapangan MAN Bangkalan yang keren banget, setelah itukarena adzan maghrib sudah berkumandang kita semua melaksanakan sholat maghrib berjamaah dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dan doa bersama agar perjalanan Outbound esok hari bisa berjalan dengan lancar.
Tepat pukul satu semua siswa sudah bangun dan langsung melaksanakan sholat sunnah tahajjud dan langsung bersiap siap untuk berangkat ke Pacet. Bis akan berangkat menuju Pacet setelah subuh. Rombongan Outbound akselerasi MAN Bangkalan berangkat ke Pacet dengan 2 bis. Tidak hanya sisa kelas Akselerasi ada juga beberapa guru yag ikut mendampingi acara Outbound.
Alhamdulillah rombongan sudah sampai di Pacet. Subhanallah... kami semua takjub dengan pemandangan yang terhampar indah, pegunungan, perkebunan, cuaca yang sejuk. Setelah makan siang di Bascamp kami langsung menuju ke suatu tempat unuk melakukan permaianan dinamika kelompok dan uji adenalin dengan menaiki flying fox. Setelah itu kami menuju ke air terju. Perjaalana menuju air terjun tidaklah mudah, tanjakan, turunan kaki serasa sangat pegal. Tetapi semua itu terbayar setelah melihat pemandangan ari terjun yang keren banget.

Selepas dari air terjun kami semua kembali ke bis untuk siap-siap sholat duhur kemudian menju ke vila. Di vila kami sholat ashar berjamaah dan kembali lagi melakukan permainan dinamika kelompok. Setelah sholat maghrib berjamaah dan makan malam rombongan kembali ke Bangkalan.sekiar pukul 10 malam rombongan sudah sampai di MAN Bangkalan.











Class meeting di MAN Bangkalan seru banget. Banyak  jenis perlombaan yang diadakan oleh SIS MAN Bangkalan diantaranya futsal, pecah balon, story telling, pidato bahasa inggris (speech), ambil koin, catur, badminton, dan memakai surban. Class meeting kali ini kelas X Aksel digabung dengan kelas XI Aksel.

Class meeting ini berlangsung selama tiga hari dengan macam perlombaan yang bereda disetiap harinya.







Akhirnya alhamdulillah kelas akselerasi banyak memenangkan perlombaan diantaranya juara 2 lomba badminton, juara 2 lomba pecah balon, juara 1 lomba story telling dan juara 1 lompa speech ^^ seneng banget >_<



Al-banjari D'ACE


Masih bersama pengalaman pribadiku bersama D’ACE. Kali ini persiapan untuk lomba al-banjari dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sempat bingung sih mau ngebawain lagu apa. Masalahnya ini pertamakalinya kita ikut beginian. Setelah menentukan siapa saja yang ikut dan lagu apa yang bakalan dibawain akhirnya kita mulai untuk latihan.
Hari pertama latihan masih belum kompak rasanya -__- tapi kita gak nyerah, masih ada waktu 3 hari lagi yang bsa dimanfatkan buat latihan. Dan alhamdulillahnya 2 hai terakhir ps latihan kita sudah bisa kompak.
Tiba saatnya hari perlombaan. Perlombaan al-banjari berlangsung di aula MAN Bangkalan. Kelas kita tampil diurutan perdana Oh My God >_< hai gugup J .optimis juara sih , tapi gak optimis optimis banget soalnya kelas lain penampilannya juga keren-keren.
Semua pada nanya “siapa yang menang ya?” hingga akirnya besok sudah acara Maulid Nabi. Hmmm... mungkin pemenangnya diumumin pas acara Maulid entar deh. Tiba – tiba pas ketua kelas masuk ke kelas ngumumin kalau al-banjari kelas kita besok disuruh tampl pas acara Maulid. What!!??? Pertanda apakah ini..?? mungkinkah kita menang?? Semua anak anak kelas pada bigung, tapi entahlah, gak boleh ke GRan dulu :D
Hingga keesokan harinya acara Maulid pun berlangsung dan al-banjari kelas X Aksel di panggil untuk menampilkan sholawat. Kagetnya pas MC bilang kalau tim al-banjari yang tampil adalah tim al-banjari yang meraih juara 1 pas lomba kemaren. Alhamdulillah... kita bersyukur banget, seneng sekaligus gak nyangka bisa juara 1 :D

Selasa, 09 Juni 2015

Tari Pecut


TARI PECUT 1
Tari pecut merupakan sebuah tarian yang dilakukan secara massal oleh remaja putra dan putri dengan gerakan-gerakan yang syarat dengan makna penghormatan terhadap tamu, masyarakat yang agamis, dan pencerminan manusia sebagai makhluk sosial. Tari pecut ini menggambarkan proses perjalanan hidup manusia yang didalamnya akan mendapatkan pengalaman hidup, sebagai penentu perilaku selanjutnya didalam menjalani kehidupan dimana pesan-pesan yang yang terdapat pada tari pecut mengacu pada tingkah laku manusia itu sendiri terhadap sesama, alam semesta dan terhadap sang Pencipta yang menyimbolkan karakter masyarakat Madura yang berjiwa sosial tinggi terhadap sesama dan masyarakat yang agamis dalam segala segi kehidupannya.
Gerakan Tari Pecut
Tari pecut adalah sebuah bentuk tari yang merupakan satu kesatuan gerak tari, dimana keberadaan gerak tersebut saling terkait erat antara gerak yang satu mendukung gerak yang lainnya. Keseluruhan gerak tersebut melahirkan keutuhan makna dari pertunjukan tari pecut. Adapun gerak yang dilakukan sangat sederhana, hal ini merupakan salah satu ciri pertunjukan jenis tari rakyat yakni gerak tari yang sederhana, sebagian besar merupakan pengulangan gerak, tidak terlalu mementingkan keindahan dan yang diperlukan hanya tercapainya kehendak serta tujuan yang dimaksud.
Tari pecut sebagai hasil kreasi seni budaya masyarakat Madura tidak lepas keberadaannya dengan tradisi karapan Sapi yang melatarbelakangi lahirnya tari pecut. Di Dalam tari pecut terdapat beberapa bentuk simbol berupa gerakan yang mempunyai arti yaitu:
Gerak Tabur Bunga mempunyai makna menyambut tamu istimewa
Gerakan saat Doa mempunyai makna bahwa setiap sesuatu harus di awali degan doa kepada Tuhan sebagai cerminan masyarakat yang agamis.
Tongghul Pecut maknanya orang Madura yang teguh pendirian.
Gerak Onclang mempunyai makna setiap manusia yang saling membutuhkan, tolong menolong dan menghargai sesama sebagai ciri makhluk sosial.
Gerak Tabangan mempunyai makna menggambarkan kesiapan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.
Gerak Mokol Sape mempunyai makna keharmonisan atau keselarasan dalam kehidupan dengan menjaga hubungan baik antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Gerak Kemenangan bermakna sebagai rasa ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur kepada Tuhan.

Rokat Tase'





Rokat Tase’ juga disebut Petik Laut, atau Larung Sesaji bagi masyarakat Jawa, merupakan peristiwa ritual yang dilakukan para nelayan sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberi limpahan hasil ikan tangkapan di laut.
Demikian pula yang dilakukan masyarakat nelayan di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, berlangsung hitmad pada 12 Januari 2012. Upacara ritual Rokat tase’ yang sebelumnya diawali parade kesenian tradisi masyarakat setempat, dimulai arakan sesaji yang akan dilarung ke laut serta pertunjukan ludruk (ketoprak) dengan mengambil cerita sekitar sejarah terjadinya rokat tase’.
Peristiwa rokat tase’, ujar Muhammad, salah seorang tokoh dan pelaksana acara upacara rokat tase’ yang ditemui Lontar Madura dikediamannya, bahwa rokat tase’ terlah berlangsung dari generasi ke generasi.
Para penduhulu mereka, konon menurut Muhammad, salah seorang pelaku rokat tase’, pada jaman dulu, katanya, ada seorang  kesohor dengan pembatunya ketika menjala ikan di laut (setelah sekian lama tidak mendapatkan hasil tangkapan ikan) tiba-tiba  mendapatkan ikan besar. Namun, ketika ikan itu diraihnya ikan tersebut berbicara dan meminta agar dilepaskan kembali, dan ikan itu berjanji akan menggantikan tangkapan ikan yang lebih banyak.
Atas permintaan ikan tersebut, sang tokoh tentu melepaskannya. Anehnya, sambung Muhammad, “pada tangkan ikat selanjut, dia benar-benar menghasilkan tangkapan ikan yang melimbah”.
Pada saat setelah itulah, secara rutin, setiap tahun, yang biasanya dilakukan bulan pertama, dia dan masyarakat nelayan setempat melakukan rokat, yaitu selamatan memberi sekedah ke laut. Dan selama melakukan rokatan itukan, kehidupan nelayan setempat menjadi makmur. Meski demikian, katanya,  mitos yang dibangun dari cerita tersebut dilakukan sebegai bentuk tradisi  memungkinkan masyatakat nelayan menjadi lebih bergairah ketika sedang melaut.
Mengingat masyarakat Desa Tanjung menganut Islam yang taat, dalam prosesi rokat tase’, mereka melibat para ulama dan kiyai untuk menyambung doa. Maka menjelang pelepasan (larung) sesaji ke laut  dilakukan doa bersama yang diawali dengan sholawatan dan tahlilan dengan harapan doa-doa tersebut mengantar para nelayan mendapat hasil yang melimpah.

PASAREAN BATU AMPAR

Seperti hal nya di daerah lain, Madura pula mempunyai tempat wisata religi sekaligus memiliki nilai sejarahnya tersendiri yang sangat melekat erat dengan kehidupan masyarakat setempat. Pasarean Batu Ampar ini salah satunya, merupakan komplek makam para ulama yang di keramatkan dan disegani oleh masyarakat setempat. Dimana setiap harinya tempat ini tak pernah sepi dari para peziara.
Lokasi Dan Transportasi
Lokasi makam keramat Pasarean Batu Ampar ini berada di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura. Lebih tepatnya berada sekitar 15 Kilometer dari Pusat Kota Pamekasan atau sekitar satu jam perjalanan darat dengan kendaraan dari Kota Sampang.
Untuk menuju kesana tidak banyak angkutan umum yang bisa anda cari. Apalagi jika menjelang malam, dapat dipastikan tidak ada lagi angkutan umum yang beroperasi. Namun anda tidak perlu khawatir karena anda dapat memilih ojek sebagai angkutan alternatifnya.
Ongkosnya bermacam-macam, tidak ada harga khusus yang ditetapkan, untuk itu anda harus lebih pintar untuk menawarnya. Jika anda ingin lebih nyaman atau kebetulan datang berombongan maka sebaiknya anda menyewa mobil saja dari Kota.
Disana banyak tersedia jasa penyewaan mobil yang bisa anda gunakan. Jenis mobil yang disewakan seperti APV, Xenia, Avanza dan Innova. Tarif yang di pasang pun bermacam-macam, tergantung dari jenis mobil yang akan di sewa. Biasanya berkisar antara Rp 500.000*) – Rp 600.000*) per harinya dengan waktu pemakaian selama 12 jam. Dengan harga sewa tersebut anda tidak perlu lagi bingung karena rata-rata pihak penyedia jasa sudah menyertakan dengan sopir dan bahan bakarnya pula.
Wisata Dan Sejarah Singkat
Batu Ampar berasal dari Bahasa Madura yang berarti Bato (batu) dan Ampar (berserakan secara teratur), maksudnya batuan yang terhampar secara rapi dan teratur. Pasarean Batu Ampar merupakan tempat makam KH. Abdullah yang merupakan putra dari KH. Abdul Kidam dan Nyai Asri. Beliau pula memiliki nama lain yang lebih dikenal dengan nama Bindara Bungso.
Menurut cerita saat itu pada waktu KH. Abdullah beranjak dewasa, beliau di asuh oleh pamannya yang bernama KH. Abdul Rachman dan di pesantren kakeknya yang bernama KH. Khotib Sendang beliau belajar ilmu agama. Saat itu KH. Abdullah diajak sang Paman berangkat menuju Alas Raba Pamekasan untuk mengajarkan agama Islam atas dasar nasihat dari gurunya.
Pada saat mereka berangkat, Pamekasan pun mendapat musibah paceklik yang berkepanjangan. Sampai pada suatu malam Raja Pamekasan sendiri mendapat mimpi tentang keberadaan KH. Abdullah dan pamannya di Alas Raba Pamekasan dan karena mimpinya itu, keesokan harinya sang Raja pun bergegas menuju Alas Raba untuk mencari mereka berdua.
Setibanya disana sang Raja akhirnya terkejut saat bertemu dengan mereka, ternyata mimpinya saat itu benar. Atas dasar itulah akhirnya Raja memberi titah kepada patihnya untuk mendirikan sebuah rumah dan langgar yang nantinya akan di urus oleh KH. Abdullah dan Pamannya.
Setelah bangunan yang di perintahkan itu selesai dibuat, saat itulah hujan pun kembali turun yang akhirnya membuat bumi Pamekasan kembali subur dan terbebas dari masa paceklik. Semenjak itulah akhirnya banyak masyarakat Pamekasan yang datang kepada mereka untuk belajar agama.
Sampai sekarang ini masyarakat yang berkunjung pun semakin banyak, tidak hanya dari daerah sekitar bahkan dari luar daerah pun banyak yang berdatangan ke tempat ini. Terutama saat menjelang Bulan Ramadhan dan Maulid Nabi dapat dipastikan jumlah peziarah yang datang akan semakin meningkat.
Menurut cerita sesepuh setempat, jika peziarah yang datang bersama dengan niat yang baik maka mereka akan mendapatkan ketenangan batin yang akan membuatnya betah berlama-lama di tempat itu, apalagi didukung dengan suasana tempatnya yang asri dan tenang.
Selama dalam perjalanan menuju ke tempat ini anda akan melewati jalanan aspal yang terbilang cukup bagus dengan lebar jalan sekitar tiga meter. Di tepi-tepi jalan nantinya anda pun akan sering menjumpai para pedagang yang menjual berbagai macam souvenir untuk oleh-oleh, seperti misalnya batik tulis khas Madura dan Rengginang lorjuk.
Setibanya di tempat ini anda akan melihat beberapa fasilitas umum yang sudah dibangun dan cukup memadai, seperti mushollah, penginapan dan tempat parkir. Dijamin akan semakin membuat nyaman bagi peziarah yang datang.
Tips
1. Gunakanlah pakaian yang sopan saat berkunjung kesini seperti memakai celana panjang berwarna hitam dan baju berwarna putih.
2. Bawalah perlengkapan pribadi anda secukupnya saja, jangan sampai malah merepotkan dalam perjalanan. Agar lebih hemat, tidak ada salahnya untuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri sebelum berangkat.
3. Sebaiknya berangkatlah kesini pada pagi hari agar waktu anda dapat lebih panjang, lagipula pemandangan selama perjalanan pun cukup indah untuk di nikmati.
4. Jagalah selalu kesopanan saat berada di tempat ini, buanglah sampah pada tempatnya, hormati kearifan lokal yang berlaku dan bertanyalah kepada masyarakat setempat jika anda membutuhkan informasi.
5. Sempatkan diri anda untuk membeli souvenir nantinya sebagai oleh-oleh saat pulang ke rumah.
Berwisata religi merupakan liburan yang akan membuat anda lebih dekat dengan sang Pencipta. Banyak pelajaran positif yang bisa anda ambil nantinya setelah berkunjung kesana. Ajaklah serta teman dan keluarga anda saat mengunjunginya agar liburan dapat lebih menyenangkan. Selamat berwisata!