RESENSI NOVEL "KAU SEGALANYA BAGIKU"
Judul : Kau Segalanya Bagiku
Pengarang : Maria Cecilia
Tebal Buku : 128 halaman
Tokoh : -Yulia
-Bastian
-Heru
-Reza
-Mama Yulia
-2 Orang Penjahat
Sinopsis :
Malam ini adalah malam Senin,malam
yang jarang sekali masih ada orang yang melem sampai larut malam.Itu sebabnya
bertugas siaran pada Minggu malam memang paling hebat dan paling berat.
Setiap Minggu malam aku bertugas
dengan Dido pada dua jam terakhir.Masalahnya mahkluk yang satu ini paling rajin
bolos.Apalagi kalau hujan seperti sekarang.Kriiing…!!!Suara telepon masuk
berbunyi.Aku tercekat,ah..akhirnya ada juga yang mau meluangkan waktu menekan
nomor-nomor telepon stasiun pemancar radio.Semoga saja dari seseorang pendengar
yang mau menemaniku.
Dengan bekal keterangan dan data
teman-teman Yulia,aku mengadakan penyelidikan.Aku menguntik mereka
ketempat-tempat yang biasa dijadikan tempat mereka berkumpul setiap malam
Minggu dan malam-malam tertentu.
Aku manggut-manggut kemudian
setelah panjang lebar aku dan Herman ngobrol,akhirnya aku pun pamit.Namun
sebelum pergi,aku menanyakan,tempat tinggal komplotan yang dulu pernah menipu
perusahaan tempat Herman bekerja.
Sambil berdiri menyandar pada
tiang dekat tempat duduk supir,pemuda itu menyanyikan lagu balada diiringi
petikan gitarnya.
Setelah puas jalan-jalan keliling
kota ,kami pun
kemudian singgah disebuah restoran siap saji untuk mengisi perut.Lalu kamipun
menikmatinya dengan lahap,sehingga tanpa terasa,makanan utama telah habis
disantap,kini kami menikmati es krim pelan-pelan.
Sudah larut malam.Jam saat itu
sudah menunjukkan angka 23.30,sementara suara manja itu masih belum menunjukkan
kelelahan.Celotehnya masih seriang burung-burung menyambut fajar di pagi yang
cerah,menceritakan kejadian lucu tadi siang di sekolahnya.
Semakin hari aku semakin tak
dapat melupakan dirinya.Bayangannya setiap saat selalu memenuhi anganku.Tengah
aku melaju dengan sepeda motor tuaku,tiba-tiba sebuah mobil kijang melintur
menjejeriku dan mengancam ku dengan sebilah pisau agar menjauhi Yulia,kemudian
mereka memukuliku.
Entah dari mana Yulia
tahu,kalau aku sakit.yang jelas siang menjelang sore keesokan harinya.Yulia
dating kerumah menjengukku.Tentu saja aku menduga kalau akan datang jadi kaget
dan gugup selama pembicaraannya,jelas sekali ia sangat emosional.Mungkin karena
di pengaruhi kebenciannya pada Reza.Sebaliknya,aku jadi semakin kritis,tidak
begitu saja terpengaruh pendapat Yulia.Aku harus hati-hati menghadapi masalah
ini.
Hari itu Herman mendapat telepon
entah dari mana dan dari siapa telepon itu,yang jelas aku melihat temanku itu
dengan wajah serius dan tegang,meletakkan gagang telepon.Saat itu kami berdua
dengannya dalam acara terakhir.
Kedua polisi itu sangat menghargai
ideku,dan berjanji akan menjamin kerahasiaanidentitasku,maka kusampaikan
informasi tentang para pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang disekolah
Yulia.
Meski kami jarang bertemu,namunYulia
selalu menyuratiku sekali-kali aku membalasnya bila perlu,isi surat Yulia kebanyakan berupa pengaduan
perasaan hatinya yang tertekan atau mengungkap kenangan manis yang pernah kami
alami.
Dalam surat yang baru ku terima,Yulia mengabarkan
tentang tes semester genap yang telah selesai dijalani,tinggal menunggu
hasilnya.Juga Yulia menceritakan suasana di rumahnya yang akhir-akhir ini
bermasalah dan tidak harmonis.
Kasus ayah Yulia dalam waktu
dekat akan segera di sidangkan.Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit,ibu
Yulia dibawa saudaranya ke Bogor.Sedangkan Yulia diminta tinggal di Yogyakarta oleh neneknya.Di sanapun ada keluarga
pamannya.
Kereta api pagi jurusan Yogyakarta perlahan mulai bergerak.Dari balik kaca salah
satu jendelanya.Yulia melambaikan tangan.Aku membalasnya,sambil berjalan
mengikuti gerak kereta.Berulang kali ku melihat ia mengusap sudut-sudut
matanya.
Gerak kereta semakin lam
semakin cepat.Akhirnya aku menghentikan langkahku.Aku jadi teringat kata-kata
Kahlil Qibran “Orang tidak dapat meraih fajar,kecuali melalui perjalanan
malam”.
Resensator : Humayiroh
unsur interistik nya apaan bg??
BalasHapustolong lh di kasih tau bg..