Selasa, 24 Maret 2015


Contoh Teks Narasi Wawancara


NARASI KIAT MEMILIH PERGURUAN TINGGI YANG BAIK

Pada siang hari itu, kami melakukan wawancara kepada Bapak Rofi’i, koordinator BK (Bimbingan Konseling) MAN Bangkalan yang kebetulan pada saat itu beliau sedang tidak ada jadwal mengajar. Untungnya saya datang tepat waktu sehingga bisa berwawancara dengan beliau. Suasana selama wawancara berlangsung sangat santai meskipun kami merasa sedikit terganggu dengan kegaduhan siswa siswi di luar ruang BK karena pada saat itu bertepatan dengan jam ujian praktik di kelas XII.  Beliau menyamnut kami dengan senang hati ketika kami mengutarakan topik wawancara kami kali ini adalah ‘Kiat Memilih Perguruan Tinggi yang Baik’.
Melanjutkan ke perguruan tinggi negeri  menurut Bapak Rofi’i itu sangat penting, siswa siswi harus berusaha untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terutama bagi siswi karena kebanyakan anak perempuan yang telah lulus SMA langsung dinikahkan oleh orangtuanya.
Bapak Rofi’i menjelaskan bahwa ciri-ciri perguruan tinggi yang bagus itu bisa dilihat dari tingkatan dan akreditasinya di setiap fakultas. Jika akreditasinya itu belum A dan belum B maka, kualitas perguruan tinggi itu belum baik. Akan tetapi, Bapak Rofi’i jugga mengatakan bahwa kualitas suatu perguruan tinggi itu tidak bisa hanya dilihat dari status akreditasinya saja melainkan juga dilihat dari hasil lulusan atau output dari kelulusan universitas itu, baik ataukah tidak.
Sedangkan kiat untuk memilih perguruan tinggi yang baik menurut pendapat Bapak Rofi’i sebagai guru BK di MAN Bangkalan adalah tergantung dari siswa itu sendiri, guru BK tidak memberikan kiat khusus secara detail kepada siswa. Guru BK hanya memberikan saran yaitu siswa jangan sampai memilih perguruan tinggi yang terlalu bnyak peminatnya karena kemungkinan untuk diterima akan sangat kecil. Kiat khususnya adalah jangan memilih prodi yang banyak peminatnya, yang menentukan diterima atau tidaknya adalah banyaknya alumni MAN Bangkalan yang diterima di universitas tersebut misalnya, jika di UNAIR banyak alumni MAN Bangkalan kemungkinan untuk diterima di universitas UNAIR tersebut akan besar.
Menurut Bapak Rofi’i siswa yang masih bingung untuk menentukan sebuah fakultas itu memang sering terjadi. Bingung itu sendiri muncul karena beberapa faktor. Yang pertama restu orang tua, banyak orang tua yang melarang anaknya untuk lanjut  ke perguruan tinggi di luar kota terutama anak putri. Untuk mengatasi rasa bingung itu perlu adanya konsultasi ke BK sehingga BK bisa memberikan arahan. Jika ada siswa yang tidak diperbolehkan untuk lanjut ke perguran tinggi maka BK akan memberikan tips kepada siswa agar bisa meyakinkan orangtuanya
Mengenai keputusan anak yang memilih perguruan tinggi  high class sementara terkendala oleh kualitas anak itu sendiri, Bapak Rofi’i mengatakan bahwa hal seperti itu yang mereka arahkan, jika ada anak seperti itu terkadang disebabkan oleh rasa gengsi anak itu sendiri yang memiliki keinginan tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang high class. Pak Rofi’i selalu mengatakan kepada siswa untuk melihat nilai mereka, melihat kemampuan orangtua untuk membiayai, melihat bagaimana keluarga siswa itu setuju atau tidak. Pak Rofi’i juga selalu menekankan kepada siswa agar tidak terjadi hal seperti ini. Siswa yang tidak mempunyai kemampuan terutama dalam bidang akademik jangan sampai terjatuh dan bagi yang memiliki prestasi serta kemampuan yang lebih tentu tim BK akan menggiring mereka ke perguruan tinggi yang high class.
Beliau juga menyampaikan perbedaan antara orangtua dan anak dalam menentukan perguruan tinggi itu memang ada tetapi tidak banyak. Terutama bagi perempuan, karena banyak yang menginginkan untuk berkuliah di luar kota. Kurangnya pengetahuan orangtua mengenai perguruan tinggi, program study dan semacamnya menimbulkan kekhawatiran mereka kepada anak. Disini anak memang harus dekat dengan orangtuanya bahkan tim BK juga pernah mendatangkan orangtua siswa untuk ikut berkonsultasi tentang perguruan tinggi.  Anak juga harus terus bisa meyakinkan orangtuanya agar dia bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga bisa ditemukan titik temu antara orangtua dan anak.
Untuk siswa yang terkendala biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namun dia memiliki kemampuan secara akademik Bapak Rofi’i menjelaskan bahwa selama tiga atau empat tahun ini ada program Bidikmisi. Jalur bidikmisi ini memang diperuntukkan bagi siswa siswi yang memiliki kemampuan secara akademik dan prestasi namun terkendala oleh biaya. Meskipun seperti itu tim BK juga terus menekankan kepada siswa siswi yang belum memiliki pestasi untuk mencoba untuk ikut jalur bidikmisi tersebut agar mengetahui layak atau tidak anak itu dijalur bidikmisi. Layak yang beliau maksudkan disini adalah anak yang memang memiliki prestasi tetapi miskin. Miskin yang beliau maksudkan adalah orangtua tidak mampu membiayai anaknya berkuliah karena penghasilan yang minim.
Untuk tips dalam memilih perguruan tinggi Bapak Rofi’i menjelaskan bahwa dia tidak bisa menjawab secara detail, kadang-kadang ada anak yang meemilih perguruan tinggi karena bakat dan minatnya. Beliau meyarankan kepada anak agar tidak memilih prodi secara asal-asalan karena itu akan berakibat buruk bagi anak itu sendiri nantinya

Menurut pendapat Bapak Rofi’i ada perbedaan masuk ke perguruan tinggi negeri sekarang dengan tahun-tahun yang lalu mungkin karena kemendikbudnya Anis Bawedan yang memberi kebijakan bahwa SNMPTN itu tidak ada untuk UIN, IAIN, STAIN. Nantinya prodi agama hanya ada di PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yaitu di UIN, IAIN, dan STAIN. Tidak hanya itu saja, untuk jurusan bahasa jumlahnya juga terbatas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar