PAKAIAN ADAT MADURA
Cara hidup masyarakat
Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat Madura yang merantau
kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan derajat mereka, ada
pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi, bila yang tinggal
didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam tradisional,
ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis Madura,
kerajinan celurit dan keris.
Jika pakaian
adat di daerah lain kebanyakan terkesan mewah saat digunakan dan terdapat aksen
bling-bling maka tidak untuk pakaian adat daerah Madura. Pakaian adat
masyarakat Madura terkesan simple dan tidak rumit seperti pakaian adat di
daerah lainnya. Cara memakainya juga mudah
Untuk pria
sangat identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah-putih
dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata
tradisional yang berupa clurit. Bawahan yang digunakan adalah celana yang
ukurannya besar dan cara pemakaiannya mirio dengan cara memakai sarung, celana
ini dikenal dengan “gombor”.
Untuk wanita
biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan mengenakan kebaya
yang lebih simple. Warna kebaya yang paling umum digunakan adalah warna warna
yang cerah seperti merah, kuning, dan lain sebagainya. Cara menggunakan bawahan
kain batik adalah dilipat sampai selutut. Bawahan kain batik ini dikenal dengan
sebutan “samper”. Tidak hanya itu, untuk aksesoris kaum wanita biasanya memakai
gelang berwarna emas dikakinya.
Di zaman
seperti sekarang ini pakaian adat madura biasanya dikenakan saat ada acara adat
tertentu. Tidak hanya acara adat, pakaian khas Madura ini juga sering dikenakan
saat acara pawai dan pada saat kirab budaya antar kabupaten. Sampai saat ini
pakaian khas daerah Maadura masih terjaga keotentikannya karena remaja-remaja
Madura idak enggan untuk ikut melestarikan pakaian khas daerahnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar